Konsep dasar eksistensialisme, yaitu;
- Being-in-the-world:
-
Umwelt,
hubungan individu dengan lingkungan;
-
Mitwelt, hubungan individu dengan orang
lain;
-
Eigenwelt,
hubungan individu dengan diri sendiri.
- Non being:
Konsep
dasar terapi eksistensialisme, pendekatannya lebih kepada konseling dari pada
model teoritis yang lengkap. Perkembangan kepribadian berdasarkan pada keunikan
setiap individu. Sense of self sudah muncul sejak masa bayi. Self-determination
dan suatu kecenderungan untuk pertumbuhan merupaka ide sentral. Penekanan pada
masa kini dan masa depan.
Munculnya
masalah atau gangguan
Saat manusia menyangkal takdirnya dan meninggalkan
mitos-mitos, mereka kehilangan alasan untuk menjadi individu yang tidak
memiliki arah. Tanpa suatu tujuan atau target, manusia menjadi sakit dan mulai
terlibat dalam bermacam perilaku yang mnghancurkan serta merugikan diri
sendiri.
Banyak orang dalam masyarakat barat merasa terasing
dari dunia (Umwelt), dari orang lain (Mitwelt), dan terutama dari
dirinya sendiri (Eigenwelt). Mereka merasa tidak signifikan di dunia dan
semakin melakukan dehumanisasi pada individu. Perasaan yang tidak signifikan
ini mengarah pada sikap apatis dan keadaan penurunan kesadaran.
May memandang psikopatologi sebagai kurangnya
komunikasi—kurangnya kemampuan untuk mengetahui orang lain dan untuk membagi
diri kita dengan mereka. Orang yang terganggu secara psikologis mengembangkan
gejala-gejala neurotik, tidak untuk mendapatkan kebebasan mereka, tetapi untuk
melepaskannya. Gejala-gejala tersebut mempersempit dunia fenomenologis mereka
sampai pada suatu ukuran yang akan membuat coping menjadi lebih mudah.
Tujuan
terapi:
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat kebebasan.
- Membantu klien untuk melihat bahwa mereka bebas dan menyadari kemungkinan-kemungkinan yang ada.
- Membantu mereka untuk mengenali bahwa mereka bertanggung jawab atas kejadian-kejadian yang awalnya terjadi atas mereka.
Peran
terapis:
Terapis
berusaha membangun hubungan satu lawan satu (Mitwelt) yang membuat klien
mampu untuk lebih sadar akan dirinya dan hidup sepenuhnya dalam dunia mereka
sendiri (Eigenwelt). Terapis dituntut untuk menjadi sangat terbuka dan
tidak berbasa-basi serta untuk menentang klien.
Teknik-teknik
terapi humanistic eksistensial
Menurut May, dalam psikoterapi ia tidak menawarkan arahan-arahan
spesifik untuk diikuti. Terapi eksistensial tidak mempunyai satu set teknik
atau metode khusus yang dapat diaplikasikan kepada semua klien. Terapis hanya
memiliki diri mereka dan kemanusiaan untuk ditawarkan.
Sumber:
Feist,
J & Feist, G. 2010. Theories of Personality (7th ed).
New York: Mc Graw Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar