A.
Perbedaan psikoterapi dan konseling
Konseling adalah proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien)
yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga
klien dapat menyelesaikan permasalahannya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarangdan
masa depannya. Sedangkan Psikoterapi ialah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan
atau penerapan teknis khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan
penyesuaian diri setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama dan
diskusi personal dengan para guru atau teman.
Menurut
Wolberg dan Frank (1967, dalam Slamet 2003) psikoterapi adalah suatu
bentuk perlakuan (treatment) terhadap masalah yang sifatnya emosional, di mana
seorang yang terlatih secara sengaja membina hubungan profesional dengan seorang
klien, dengan tujuan menghilangkan, mengubah atau memperlambat simtom, untuk
mengantarai pola perilaku terganggu, dan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pribadi yang positif. Sedangkan menurut Gladding (2004, dalam
Lesmana 2005) mengatakan bahwa definisi konseling profesional yang diterima
oleh American Counseling Association(ACA) adalah aplikasi dari
prinsip-prinsip kesehatan mental, psikologi, atau perkembangan manusia melalui
intervensi kognitif, aafektif, behavioral atau sistemik, strategi yang
memperhatikan kesejahteraan (wellness), pertumbuhan pribadi, atau pengembangan
karier, tetapi juga patologi.
B.
Pendekatan psikoterapi
terhadap mental illness
J.P.
Chaplin berpendapat bahwa mental illness atau mental
disorder (kekacauan mental, penyakit mental) merupakan sebarang ketidak mampuan
menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan ketidak mampuan
tertentu. Sumber kekacauan tersebut bisa bersifat psikogenesis maupun organis,
dan mencakup reaksi psikotis maupun reaksi neurotis yang lebih serius. Ada
beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:
1.
Biological
Meliputi
keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat.
Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi.
Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya
insulin.
2.
Psychological
Meliputi
suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic,
kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan
respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga
meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan
lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
3.
Sosiological
Meliputi
kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan
masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh
proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya
tertentu.
4.
Philosophic
Kepercayaan
terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk
menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap
ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada
istilah keharusan atau pemaksaan.
C.
Bentuk-bentuk utama dalam terapi
Ø Terapi psikoanalisis:
teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yg berlawanan dan
agresif dari I'd, serta teknik yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan
atau pengalaman dimasa lalu dan dorongan yang tidak disadari
Ø Terapi humanistik:
teknik dengan pendekatan fenomologi kepribadian yang membantu individu
menyadari diri sesungguhnya
Ø Person centered therapy:
tekniknya terpusat pada pribadi dengan memberikan suasana aman, bebas agar
klien mengeksplorasi dengan nyaman
Ø Logo terapi
: Logoterapi (Frankl) : bentuk penyembuhan melalui penemuan-penemuan makna dan
pengembangan makna hidup, lebih dikenal dengan therapy through meaning.
Ø Analisis Transaksional
(Berne) : Teknik Analisis Transaksional dilakukan bahwa setiap transaksi
dianalisis, klien nampaknya menggelakkan tanggung jawab yang diarahkan untuk
mau menerima tanggung jawab pada dirinya sehingga klien dapat menyeimbangkan Egogramnya
serta melakukan intsrospeksi terhadap "games" yang dijalaninya.
Ø Rational Emotive
Therapy (Ellis) : tekniknya dengan
melakukan disputing intervention (meragukan/ membantah) terhadap keyakinan dan
pemikiran yang tidak rasional pada agar berubah pada keyakinan , pemikiran dan
falsafah rasional yang baru , sehingga lahir perangkat perasaan yang baru,
dengan demikian kita tidak akan merasa tertekan, melainkan kita akan merasakan
segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
Ø Terapi perilaku (Behavior Therapy)
: Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu
Ø Terapi kelompok (Group Therapy) dan
Terapi keluarga (Family Therapy) : Teknik yang memberikan
kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi
dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar