NPM : 13512371
Kelas : 2PA01
Syalom…Puji
Tuhan sekarang udah masuk semester 4 hehe. Mata kuliah Softskill
semester ini adalah Kesehatan Mental. Tugas softskill yang dosen kasih yaitu
tentang Konsep Sehat. Siapa sih didunia ini yang mau sehat? Pasti semuanya
menjawab “saya” termasuk Helen sendiri. Maka dari itu mari kita sama-sama
menjaga kesehatan kita bukan hanya sehat Jasmani tetap sehat Rohani juga. Mau
umurnya panjang? jaga kesehatan, tetapi tetap yang bekehendak adalah Tuhan. Nah…mari
kita sama-sama belajar dari sini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan
pegetahuan anda tentang kesehatan. Selamat Membaca!
- Menurut WHO ( 1947 )
Sehat
adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Mengandung
tiga karakteristik :
1.
Merefleksikan
perhatian pada individu sebagai manusia
2.
Memandang
sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal
3.
Sehat
diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu :
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu :
1.
Udara
2. Air
3. Makanan dan Minuman
4. Keseimbangan Emosi
5. Olahraga Teratur
6. Istirahat Cukup
2. Air
3. Makanan dan Minuman
4. Keseimbangan Emosi
5. Olahraga Teratur
6. Istirahat Cukup
- Menurut President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )
Sehat
adalah bukan suatu kondisi, tetapi
penyesuaian, bukan suatu keadaan tetapi suatu
proses. Proses
adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
- Menurut Pender ( 1982 )
Sehat
adalah aktualisasi (perwujudan)
yang diperoleh individu melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain,
perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten. Sedangkan
penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas sosial. Definisi sehat menurut
Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi.
- Menurut Payne ( 1983 )
Sehat
adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (Self Care
Resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )
secara adekuat. Self
Care Resources adalah
mencakup pengetahuan,keterampilan
dan sikap, sedangkan Self
Care Action adalah
perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.
Faktor yang Mempengaruhi Diri Seseorang Tentang Sehat :
- Status perkembangan
Kemampuan
mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan dalam
kesehatan dikaitkan dengan usia. Contoh : Bayi dapat merasakan sakit,
tapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasainya.
- Pengaruh sosiokultural
Masing-masing
kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua pada
anaknya. Contoh
: Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan orang yang ekonomi rendah memandang
flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat.
- Pengalaman masa lalu
Seseorang
dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi keadaan normal karena pengalaman
sebelumnya. Membantu
menentukan defenisi seseorang tentang sehat.
- Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang
mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang Berhubungan denagn Diri
- Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik
- Self Esteem. Body Image, kebutuhan peran dan kemampuan
- Jika ada ancaman : anxiety (cemas)
2. Sejarah Perkembangan Kesehatan
Mental
Zaman dahulu orang
menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat
dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam
penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai
besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang
mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya
ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu
contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang
terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal
dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa
adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah
masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori
mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan
seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia
berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan
orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki
kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke
Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar
pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak
pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham
Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam
beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya
perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut.
Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima
hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak
lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam
rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers
bisa sembuh.
Di dalam bukunya A Mind That Found Itself, Beers tidak hanya melontarkan
tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan tadi, tapi juga
menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan
cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit
mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh
keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan
dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye
memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan
lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan
mental.
3. Memperbanyak
riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan
mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar
usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan
gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf
Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka
akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar Mental Hygiene dipopulerkan
sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah
organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene.
Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene,
dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
3. TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
A. Aliran
Psikoanalisa
Psikoanalisis
merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali
diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang
mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan
jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan
bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau
dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Menurut teori psikoanalisa, inti
dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran
individual. Dan apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat
menyebabkan gangguan kepribadian dan juga memggangu kesehatan mental yang
disebut psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah
ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran.
Istilah “motivasi yang tidak
disadari” (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
Psikoanalisis mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang
terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan
metode asosiasi bebas. Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa
dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi
psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis,
energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan
Super Ego.
- Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari
sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin
dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
- Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi
secara rasional berdasakan prinsip
kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego
berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id
berdasarkan kenyataan.
- Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat
yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego
merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu
itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Freud mengumpamakan pikiran manusia
sebagai fenomena gunung es. Bagian kecil yang tampak diatas permukaan air
menggambarkan pengalaman sadar, bagian yang jauh lebih besar di bawah permukaan
air yang menggambarkan ketidaksadaran seperti impuls, ingatan. Nafsu dan hal
lain yang mempengaruhi pikiran dan perilaku.
Meskipun masing-masing bagian dari
kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme,dan
mekanismenya sendiri, namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain
sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah-misahkan pengaruhnya dan menilai
sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku hampir selalu
merupakan produk dari interaksi diantara ketiga sistem tersebut, jarang salah
satu sistem berjalan terlepas dari kedua sistem lainnya. Kepribadian yang sehat
menurut psikoanalisis:
·
Menurut
freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah.
·
Kemampuan
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
·
Mental
yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
·
Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
·
Dapat
menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan.
B. Aliran Behavioristik
Manusia tidak di anggap
memiliki sikap diri sendiri. Kepribadian sehat aliran behaviorisme yaitu Mementingkan
faktor lingkungan , sifatnya
mekanis, mementingkan
masa lalu, menekankan
pada faktor bagian, menekankan
pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
Behaviorisme juga disebut
psikologi S - R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran
merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada
studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat
diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B.
Watson (1879-1958) Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan pada
respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2.
Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak
dipelajari. Behaviorisme
menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3.
Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami
antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak
tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Menurut penganut aliran
ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan
diikuti oleh suatu reaksi berupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu
penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme
adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan
perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan
respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak
memiliki sikap diri sendiri.
Jadi menurut Behaviorisme
manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus
dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku
menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki
sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat
menurut behavioristik:
- Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungan.
- Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman.
- Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
- Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.
C. Aliran Humanistik
Dalam aliran humanistic
bersifat optimistic, menjadi lebih baik dan berharap pada individu. Setiap manusia mampu
untuk menjadi yang lebih baik.
Setiap individu dapat mengatasi masalah atau kejadian buruk dalam masa lalunya.
Menurut aliran humanistik
kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang
terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalkan pengalaman-pengalaman
yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu
pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang
bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian
sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu
yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri
adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena
setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala
sesuatu yang menjadi kebutuhannya.
Humanistik menegaskan
adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan
diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki
potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan
ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui
kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi
humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka
percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan,
dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran
Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara
sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi
maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Psikologi humanistik
adalah aliran dari Abraham Maslow.
Ia percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan
potensi-potensi dalam dirinya untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Menurut
Abraham Maslow ciri-ciri kepribadian yang sehat adalah sebagai berikut:
- Menerima diri dan orang lain apa adanya,
- Bertindak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat,
- Memusatkan pada masalah-masalah bukan pasa perorangan,
- Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain,
- Memiliki ruang untuk diri pribadi,
- Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak,
- Memiliki indentitas sosial dan minat sosial yang kuat,
- Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman,
- Mengarah pada nilai-nilai demokratis,
- Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh,
- Memiliki rasa humor yang tinggi,
- Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar dan kreatif, dan
- Memiliki integritas tinggi yang total.
-
Sumber :Feist, Jess dan Feist, Gregory. 2010. Teori Kepribadian. Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar